Inovasi Teknologi Masa Depan Untuk Generasi Petani Muda.

Sunday, July 24, 2022


Petani

"Yuk nduk, nang sawah ngrewangi bapak ulur dele (Yuk nduk, pergi ke sawah bantuin bapak menanam kedelai)". Itu adalah kata-kata yang sering ibu ucapkan waktu aku masih kecil. Bapakku bekerja sebagai buruh bangunan. Karena saat itu kondisi ekonomi yang masih kurang, bapak juga bekerja sebagai petani. Pagi sebelum nukang dia pergi ke sawah, pulang setelah nukang dia juga ke sawah. Yah, masa kecilku memang tidak jauh dari dunia "persawahan", karena memang aku sering sekali diajak ke sawah, entah hanya untuk bermain atau terkadang membantu bapak. Semakin dewasa, ada kalanya aku menggerutu jika disuruh pergi ke sawah, makin lama aku makin tau ternyata kalau ke sawah itu capek sekali. Apalagi jika siang di musim kemarau, panasnya bisa bikin enggan kembali ke sawah. Sampai aku dewasa dan mulai bekerja di pabrik dan mendapatkan penghasilan sendiri, aku sudah tidak pernah pergi ke sawah lagi. Kangen pasti. Tapi waktu itu memang sawah yang digarap bapak bukan miliknya tapi milik orang lain. Seperti yang aku bilang, bapak hanya bekerja sebagai buruh. Namun kecintaan bapak pada tanaman memanglah nyata, walaupun sekarang sudah tua dan berumur, bapak masih sering menanam sayur-sayuran di sekitar pekarangan rumah. Dengan berprofesi sebagai petani bapak bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus, bahkan dia tidak pernah terbebani ketika aku menyodorkan biaya sekolahku. Berbeda dengan sebagian orang jaman sekarang, yang setiap hari takut akan kehilangan rejeki.
Zaman sudah berubah, sekarang banyak sekali teknologi yang bisa membantu petani dalam menjalankan pekerjaannya. Terkadang aku berfikir "ah, seandainya waktu itu bapak tahu teknologi ini pasti dia tidak akan kelelahan setiap hari". Namun itu sebuah masa lalu. Di masa depan semoga banyak anak muda yang menyadari bahwa menjadi petani bukanlah hal yang buruk. Selama kita bisa merawat alam dengan baik, alam pun akan memberikan yang terbaik untuk kita pula.

Sekilas Wajah Pertanian Di Indonesia

Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Pemasok kebutuhan pangan terbesar juga dihasilkan oleh petani. Dengan kekayaan alam yang melimpah, seharusnya Indonesia bisa kembali menjadi macan dunia seperti pada tahun 1980-1990. Tahun tersebut sektor pertanian turut membangun Indonesia menjadi negara yang disegani karena ketahanan pangan yang luar biasa. Namun seiring berjalannya waktu, dimana teknologi semakin berkembang dan kemudahan mendapatkan akses informasi, petani Indonesia justru menjadi yang terakhir mengikuti perkembangan teknologi ini. 

Bukan tanpa alasan, namun banyaknya kendala yang dihadapi petani menjadikan pertanian di Indonesia menjadi tertinggal dari pada negara salah. Salah satu penyebabnya adalah mindset dan pola pikir masyarakat. Mereka menganggap kalau menjalani profesi sebagai petani merupakan hal yang kurang menguntungkan dan lebih memilih profesi lain. Karena hal itu regenerasi petani di Indonesia semakin sedikit, banyak petani yang umurnya sudah tua dan tidak bisa mengakses informasi dan teknologi. Padahal teknologi merupakan hal yang penting untuk memudahkan petani dalam hal merawat lahan mereka. 


Pentingnya Teknologi Bagi Para Petani

Di Indonesia sendiri masih banyak petani yang menggunakan tehnik bertani yang lama yaitu menggunakan tenaga manusia dan mahluk hidup lainnya, seperti dalam hal menanam padi, sistem pengairan, pemberian pupuk, penyemprotan insektisida dll. Sedangkan di negara-negara lain tehnik pertanian seperti itu sudah tidak digunakan lagi. Perkembangan teknologi dan insormasi selalu mengalami perubahan dan peningkatan setiap tahunnya, namun karena petani di Indonesia rata-rata umurnya diatas 50 tahun sedikit sulit untuk mengikuti perkembangan zaman ini. Namun, sekarang sudah banyak petani yang sedikit demi sedikit menginovasi cara bertani mereka dengan mengikuti perkembangan zaman. 

Manfaat Inovasi Teknologi Untuk Petani :

1.Mepermudah pekerjaan petani.

Inovasi teknologi akan mempermudahdan mempercepat pekerjaan petani, sehingga bisa meringankan kerja petani di sawah, contohnya ketika membajak sawah, dulu petani menggunakan kerbau sekarang sudah menggunakan traktor. Pemberian air dulu masih dilakukan secara manual, namun sekarang sudah bisa dilakukan secara otomatis melalui sistem pengairan lewat kran yang tersambung ke tanaman.

2. Meningkatkan Produktivitas Petani.

Biasanya untuk sistim pembuahan silang yang dilakukan oleh petani buah. Untuk teknologi yang sekarang sedang trend adalah penanaman hidroponik yg bisa dilakukan dengan keterbatasan lahan. Hal itu tentu sangat menguntungkan bagi para petani, karena dengan lahan yang terbatas bisa menghasilkan hasil yang banyak.

Nah, beragam manfaat yang kita dapatkan dengan inovasi teknologi untuk pertanian. Lalu apa saja sih inovasi teknologi untuk pertanian yang sudah ada di negara lain, namun belum ada di Indonesia?

Inovasi teknologi masa depan yang dapat  mengembangkan pertanian Indonesia diantaranya :

1. Penerapan Tecnologi Internet of Things (IoT)


Sumber : https://evomosolution.medium.com

Teknologi ini banyak dikembangkan pada tanaman holtikultura dalam skala besar. Dengan adanya teknologi ini pemberian pestisida dan bahan kimia lain bisa lebih efisien dan terukur sehingga bisa mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Selain itu, teknologi sensor dapat memberikan data yang kongkrir dan real terhadap para petani. Teknologi yang saat ini dikembangkan adalah teknologi sensor yang menggunakan drone untuk mendapatkan beragam data, seperti pertumbuhan hama, penyakit, dan masalah lainnya. Teknologi ini terbilang cukup sederhana, dan sudah banyak diterapkan di negara-negara maju seperti Belanda.

2. Teknologi Lampu LED


Teknologi ini sudah banyak dikembangkan di negara Jepang. Terutama untuk budidaya tanaman hidroponik atau di dalam ruangan. Jepang merupakan negara yang mempunyai 4 musim. Teknologi ini berfungsi untuk mempertahankan suhu dan bisa menggantikan sinar matahari di musim dingin dan malam hari, sehingga membuat tanaman tumbuh lebih cepat.

Dengan adanya teknologi ini, petani bisa menghasilkan tanaman 100 kali lebih banyak daripada dengan menggunakan sistem konvensional biasa.

3. Teknologi Penanam Padi Otomatis.

Foto : Google Image

Mesin rice transplanter namanya. Teknologi ini yang dipakai di Jepang ini juga patut dicoba di Indonesia. Di Indonesia proses penanaman padi dilakukan masih dengan menggunakan tenaga manusia, namun tidak di negara Jepang. Masyarakat jepang sudah menggunakan mesin ini untuk menanam padi. Selain bisa menghemat tenaga, cara ini efektif untuk pengelolaan lahan yang besar.

Meski minim lahan, negara Jepang sangat produktif dalam hasil pertanian baik padi, sayur-sayuran, maupun buah-buahan yang melimpah.



Itu tadi beberapa contoh inovasi teknologi yang ada di negara lain, namun baru dikembangkan di beberapa tempat di Indonesia. Inovasi teknologi yang bisa membuat petani bisa melakukan pekerjaanya dengan maksimal.

Yuk jangan takut jadi petani, selain bisa membantu menjaga lingkungan, bertani juga bisa menghasilkan pendapatan yang besar jika kita bisa memanfaatkan teknologi yang ada.


Arikel untuk lomba Amikom ( amicom.ac.id ) Inovasi Teknologi Masa Depan 


Post a Comment