Petani " Yuk nduk, nang sawah ngrewangi bapak ulur dele (Yuk nduk, pergi ke sawah bantuin bapak menanam kedelai)". Itu adalah kata-kata yang sering ibu ucapkan waktu aku masih kecil. Bapakku bekerja sebagai buruh bangunan. Karena saat itu kondisi ekonomi yang masih kurang, bapak juga bekerja sebagai petani. Pagi sebelum nukang dia pergi ke sawah, pulang setelah nukang dia juga ke sawah. Yah, masa kecilku memang tidak jauh dari dunia "persawahan", karena memang aku sering sekali diajak ke sawah, entah hanya untuk bermain atau terkadang membantu bapak. Semakin dewasa, ada kalanya aku menggerutu jika disuruh pergi ke sawah, makin lama aku makin tau ternyata kalau ke sawah itu capek sekali. Apalagi jika siang di musim kemarau, panasnya bisa bikin enggan kembali ke sawah. Sampai aku dewasa dan mulai bekerja di pabrik dan mendapatkan penghasilan sendiri, aku sudah tidak pernah pergi ke sawah lagi. Kangen pasti. Tapi waktu itu memang sawah yang digarap bapak bukan milikny
Peristiwa Yang Tidak Terduga. Pada artikel kali ini saya akan membagikan pengalaman saya ketika memulai berinvestasi. Investasi memang sebaiknya dilakukan sejak dini. Dalam segi umur saya cukup terlambat ketika memutuskan untuk memulai investasi, namun hal itu tidak menyurutkan niat saya untuk berinvestasi. Waktu kecil saya termasuk anak yang suka menabung, bahkan saya selalu menyisihkan sedikit uang saku saya untuk ditabung, maklum jaman dulu uang saku yang dikasih orang tua selalu pas untuk jajan. Didikan orang tua pada kala itu sangatlah keras, seperti ketika menginginkan suatu barang ya harus menabung terlebih dahulu atau keinginanya dituda sampai bisa menghasilkan uang sendiri. Ketika saya mulai bekerja, didikan orang tua tersebut saya terapkan. Saya tetap menyisihkan beberapa persen penghasilan saya untuk ditabung. Karena saat itu saya mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan, besarnya nominal tabungan pun saya tambah, yang awalnya 30% menjadi 50% dengan niatan bisa kulia
Hobi Yang Lahir Kembali Sedikit cerita, dulu ketika sekolah tepatnya saat SMP dan SMA saya mempunyai sebuah hobi yaitu menulis. Sampai akhirnya saya lulus sekolah dan memutuskan untuk bekerja hobi tersebut perlahan menghilang. Yah, semenjak memasuki dunia kerja, saya sudah jarang sekali menulis dan lebih suka membaca. Sampai akhirnya saya ingin mencoba mengembangkan hobi menulis saya dengan membuat sebuah blog. Alasan saya membuat blog selain bisa menyalurkan hobi, saya juga berfikir kegiatan ini masih bisa lakukan seumur hidup. Dalam artian saya ingin membuat pengalaman-pengalaman yang terjadi di hidup saya ke bentuk tulisan blog. Apalagi jika tulisan saya bisa bermanfaat bagi orang lain. Sebuah penghargaan tersendiri bukan. Menjadikan Kesulitan Sebagai Sebuah Tantangan Tentu tidak mudah untuk menulis lagi. Apalagi saya berkenalan dengan dunia baru yang begitu rumit dan jauh dari jangkauan kreativitas saya. Oke, sebelumnya saya memang suka menulis, tapi hanya sebatas tulisan pulpen d
Comments
Post a Comment